Selasa, 24 Oktober 2017

Motor Listrik 1 Phase

MOTOR LISTRIK 1 PHASE




Sementara alat pengubah energi mekanik menjadi energi listrik adalah generator kebalikanya dari motor listrik. Tapi ada juga sebuah alat yang dapat berfungsi sebagai generator dan motor listrik

Penasaran? Lanjutkan membaca untuk mengetahui jawabannya

Dalam segi suplay arus, Motor listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu arus Alternating current (AC) dan arus 
Direct Current (DC)

Motor listrik Alternating current (AC)
Motor listrik jenis ini adalah motor listrik yang paling sering digunakan pada peralatan rumah tangga seperti pompa air, mesin cuci, dan peralatan lainnya. Karena arus yang dipakai adalah arus standart PLN yang merupakan arus AC. Arus ac sendiri adalah arus bolak balik dengan demikian arus listrik ini dapat bekerja dengan posisi apa saja.

Motor listrik Direct Current (DC)
Motor listrik jenis ini adalah motor listrik yang juga sering digunakan. Biasanya terdapat pada komponen elektronika dan barang-barang yang dilengkapi baterai. Seperti kipas pada baterai, dan starting pada sepeda motor. Motor listrik DC ini bisa digunakan sebagai motor juga generator karena dilengkapi dengan magnet permanen

Arus DC sendiri adalah arus searah, dengan demikian penggunaan arus listrik ini harus benar-banar memperhatikan pemposisian penghantarnya, jangan sampai membalik min (-) dan Plus (+)nya. Karena dapat merusak komponen yang sedang digunakan.

Sementara dalam segi banyaknya fasa, di Indonesia sendiri, motor listrik terbagi menjadi 2 jenis. Yaitu suplay 3 fasa dan suplay 1 fasa

Motor listrik 3 fasa

Motor listrik jenis ini adalah motor listrik yang dijalankan dengan suplay 3 fasa RST. Biasanya motor listrik 3 fasa berjenis motor kapasitor atau motor induksi yang akan dijelaskan setelah ini. memiliki 3 kutub saling memdorong sehingga menghasilkan putaran lebih bertenaga.

Untuk dapat menjalankan motor 3 fasa diharuskan memiliki suplay arus ke 3 fasa dari PLN. Karena listrik rumah tidak dapat menjalankan motor 3 fasa dengan optimal

Motor listrik 1 fasa

Motor listrik 1 fasa ini adalah motor listrik yang dijalankan dengan suplay 1 fasa. Suplay 1 fasa adalah listrik pada rumah-rumah komersial bertegangan 220 V. Pada motor listrik 1 fasa motor dibagi menjadi 3 jenis motor. Yaitu : Motor induksi kapasitor, Motor Shaded Pole dan Motor Universal.

ini bisa ditunjukan oleh mesin pencari terbesar google yang mengaitkan ketiga jenis motor tersebut. perhatikan gambar
Motor listrik 1 Fasa dan pemanfaatannya
benar bukan
ketika sobat hendak mencari bentuk motor universal, sobat akan dikaitkan pada kedua motor temannya. oleh karena itu, mari kita bahas satu-persatu
 

Motor listrik 1 fasa Kapasitor

motor kapasitor
Motor listrik 1 fasa kapasitor adalah jenis motor 1 fasa yang mengandalkan dua kumparan yaitu kumparan utama dan kumparan bantu. Kumparan utama biasanya memiliki ukuran yang lebih besar, dan kumparan bantu yang berukuran lebih kecil namun dengan jumlah lebih banyak.
motor kapasitor dilengkapi dengan kapasitor sebagai pembantunya.

Cara kerjanya seperti ini :

Arus listrik masuk dan membuat daya magnet pada kumparan utama. Karena kumparan utama memiliki daya yang seimbang dikedua sisi kumparannya maka terjadi tarik menarik yang seimbang pula, tidak akan terjadi putaran. Maka dari itu dibuat kumparan bantu yang akan membuat daya tarik dan membuat motor berputar.

Ketika kumparan utama dan motor listrik sudah bekerja normal (biasanya setelah kecepatan 70% stabil) maka kapasitor akan memutus suplay arus pada kumparan bantu dan membuat kumparan utama saja yang bekerja.

(penjelasannya sangat blepotan)

Agar lebih jelas, silahkan perhatikan gambar dibawah ini :

motor kapasitor cara kerja

Arus listrik ditunjukan oleh warna biru..

Pada gambar atas arus listrik Mengalir pada kumparan utama dan kumparan bantu membuat motor berputar. Ketika motor sudah berputar stabil, kapasitor akan memutus arus pada kumparan bantu seperti pada gambar yang bawah

Maka dari itu pada motor kapasitor memiliki arus starting yang dua kalilipat lebih besar sebelum arus stabil
Motor kapasitor biasanya digunakan pada pompa air, mesin cuci, kompresor kulkas, dan motor listrik yang dilengkapi dengan kapasitor lain

Motor listrik 1 fasa shaded Pole

motor shaded PoleMotor shaded pole memiliki kontruksi yang sangat sederhana, pada kedua ujung stator (keren) terdapat dua kawat yang terpasang berfungsi sebagai kumparan. Pada shaded pole kumparan berbentuk seperti kumparan transformator, yaitu kumparan yang mengumpul. Sementara itu, rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator.
 Putaran pada motor shaded pole dihasilkan dari dua kawat yang dialiri daya magnet pada kumparan.

Silahkan perhatikan gambar
 motor shaded pole cara kerja
Kelebihan motor shaded pole ini adalah sangat irit dan sangat awet. Karena itu motor ini biasanya digunakan pada peralatan yang biasa dipakai lama misalnya pada kipas angin.

Namun motor ini tidak memiliki cukup kekuatan jadi tidak cocok digunakan untuk pekerjaan industri
Lalu Motor listrik apa yang sering digunakan di industri?

Motor listrik 1 fasa Universal

motor universalMotor universal merupakan motor listrik dengan dua tenaga sekaligus. Pertama tenaga yang dihasilkan dari kumparan stator dan kedua dari rotor yang juga dilengkapi dengan kumparan. Motor listrik jenis ini adalah motor listrik yang memiliki kekuatan paling besar dengan kecepatan paling tinggi namun dengan daya yang lebih besar pula.
 motor universal cara kerja


Sebut saja sebuah gurinda tangan yang memiliki motor listrik jenis universal dapat berputar dengan sangat cepat sampai mencapai 10.000 RPM dengan daya 550 W. Pompa air saja hanya mampu berputar hingga 3000 RPM dengan daya 125 watt

Bisa dilihat perbandingannya bukan!

Motor listrik ini harus dirawat dengan baik apalagi pada bagian penggunaan sikat karbon yang sering habis dan harus diganti

Peratan listrik yang biasanya menggunakan motor listrik universal adalah  gurinda tangan, bor listrik, blender, mixer, dan peralatan kecil berkecepatan tinggi lainnya
Kesimpulan

Motor listrik 1 fasa terbagi menjadi 3 jenis yaitu motor kapasitor yang dilengkapi dengan kapasitor sebagai pembantu kumparan bantu, motor shaded pole yang berkontruksi seperti transformator dan motor universal yang memiliki 2 kekuatan dari kumparan stator dan rotor sekaligus.

Magnetic Kontaktor

KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC)

11JUL
Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan kapasitas yang besat. Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama dan kontak bantu (aux. contact). Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai spesifikasinya.Komponen utama sebuah MC adalah koil dan kontak utama. Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet yang akan menarik kontak utama sehingga terhubung pada masing masing pole.Magnetic Contactor atau Kontaktor AC, perangkat pengendalian otomatis, sangat cocok untuk menggunakan di sirkuit sampai tegangan maksimal 690v 50Hz atau 60Hz dan arus sampai 780A dari 6A dalam penggunaannya kontaktor dengan struktur lebih simple / kompak, ukuran kecil dan ringan, secara luas diaplikasikan dalam rangkaian pengendalian, terutama mengendalikan motor atau perangkat listriklainnya.Untuk aplikasi yang lebih, MC mempunyai beberapa accessories. Dan yang paling banyak dipergunakan adalah kontak bantu. Jika kontak bantu yang telah tersedia kurang bisa dilakukan penambahan di samping atau depan. Pneumatic Timer juga sering dipakai dalam wiring sebuah system, misalnya pada Star Delta Starter.

Prinsip Kerja
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :
.
Gambar 1 : Simbol-simbol kontaktor magnet
.
Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.
Karakteristik
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.
.
Gambar 2 : Cara Kerja Kontak
.
Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (Push Button) dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan Kontaktor dapat di analogikan juga sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga listrik pada beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan NC juga terdapat 3 buah kontak NO utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran yang telah ditetapkan pada kontaktor tersebut. Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan seterusnya. Seperti pada gambar dibawah ini.
.
Gambar 3 : Gambar Kontak MC
.
Gambar 4 : Cara Kerja MC
Aplikasi
Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :
Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang benar secara otomatis.Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sangat peka.Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic Controller (PLC).
.
Gambar 5 : Contoh Rangkaian Penggunaan MC

Elektronika Dasar

MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA

Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya

Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya – Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.

Jenis-jenis Komponen Elektronika

Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.

A. Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
  1. Resistor yang Nilainya Tetap
  2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
  3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
  4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)

Gambar dan Simbol Resistor :

Jenis-jenis Resistor

B. Kapasitor (Capacitor)

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
  1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
  2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
  3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.

Gambar dan Simbol Kapasitor :

Jenis-jenis Kapasitor

C. Induktor (Inductor)

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
  1. Induktor yang nilainya tetap
  2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

Gambar dan Simbol Induktor :

Jenis-jenis Induktor (Coil)

D. Dioda (Diode)

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
  1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
  2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
  3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
  4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
  5. Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
  6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
  7. Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.
  8. Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan.

Gambar dan Simbol Dioda:

Jenis-jenis Dioda

E. Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

Gambar dan Simbol Transistor :

Jensi-Jenis Transistor

F. IC (Integrated Circuit)

IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.

Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :

Jenis-jenis IC (Integrated Circuit)

G. Saklar (Switch)

Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.

Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :

Jenis-jenis Saklar (Switch)
 

Teknik Instalasi Tenaga Listrik Template by Ipietoon Cute Blog Design